mengenal si cantik arabica dan robusta

Kenali perbedaan kopi Arabica dan Robusta, perjalanan kopi dari tanaman hingga jadi minuman.
mengenal si cantik arabica dan robusta

Lo tahu nggak, kopi itu salah satu komoditas yang paling dicari di dunia. Di berbagai negara, banyak daerah yang menggantungkan hidupnya dari kopi. Sebuah pohon kopi baru mulai berbuah sekitar 5-6 tahun setelah ditanam. Buahnya dipanen, bijinya diproses, dan akhirnya siap dijual ke pasar. Umur pohon kopi ini sekitar 20-25 tahun, setelah itu pohon tua dibersihkan dan ditanam pohon baru.

Nah, kebanyakan pekerja di perkebunan kopi itu hidupnya susah banget. Mereka sering dieksploitasi sama pemilik perkebunan. Pekerjaan mereka fokus pada menanam dan merawat kopi. Lo bayangin aja, hidup mereka benar-benar tergantung sama tanaman kopi ini.

Bicara soal pohon kopi, ternyata keluarga besar Rubiaceae yang mencakup lebih dari 500 genera dan lebih dari 5.000 spesies tanaman kopi. Hebatnya lagi, genus tanaman kopi punya lebih dari 25 spesies yang tumbuh di berbagai belahan dunia. Pohon kopi bisa tumbuh setinggi 9 meter, lho! Biasanya, daunnya berwarna hijau, tapi ada juga beberapa spesies yang daunnya warna ungu sampai kuning.

Dua jenis kopi yang paling banyak dikembangkan di dunia ini adalah Arabika dan Robusta. Ada satu lagi jenis yang namanya Liberika, tapi jumlahnya kecil dan nggak begitu penting secara ekonomi.

Kali ini gue mau ajak lo buat kenalan lebih dekat sama dua jenis kopi yang sering kita denger: Arabica dan Robusta. Keduanya punya karakteristik unik yang bikin mereka beda satu sama lain. 

Si Cherry Kopi


Buah dari pohon kopi ini bentuknya mirip ceri, makanya disebut "cherry". Nah, kopi yang biasa kita minum itu sebenarnya berasal dari biji di dalam buah cherry ini. Tiap buahnya punya dua biji kopi yang tertutup oleh empat lapisan. Lapisan pertama yang paling dalam disebut silver skin, warnanya kuning kehijauan mengkilap. Di atasnya ada lapisan tipis pelindung yang disebut parchment, mirip kulit kacang. Di luar parchment ada daging buah yang disebut pulp, dan terakhir, buah ini dibungkus oleh kulit luar. Uniknya, kadang ada fenomena di mana satu buah cherry hanya punya satu biji kopi kecil dan bulat yang disebut Peaberry. Peaberry ini cuma sekitar 5% dari total cherry kopi.

Arabica: Si Manja yang Berkualitas


Arabica adalah jenis kopi yang paling banyak diproduksi di dunia, sekitar 65% dari total pasar kopi. Jenis ini sering dibilang manja karena sangat sensitif terhadap perubahan cuaca dan harus ditanam di ketinggian lebih dari 800 meter. Satu malam yang dingin bisa bikin hasil panennya hancur. Selain itu, Arabica juga rentan terhadap hama dan penyakit. Tapi meski begitu, kopi Arabica punya kualitas yang tinggi dengan rasa yang kaya, aroma menggoda, dan keasaman yang lembut dengan sedikit rasa karamel. Arabica banyak ditanam di Amerika Selatan dan Afrika Timur. Dua varietas yang paling umum adalah Typica dan Bourbon. Para peneliti juga berusaha mengawinkan Arabica dengan Robusta untuk meningkatkan ketahanannya terhadap hama dan penyakit, serta menciptakan varietas yang lebih produktif dengan rasa yang lebih baik.

Robusta: Si Tangguh dan Kuat

Kalau Arabica itu manja, Robusta ini sebaliknya, dia lebih tangguh dan kuat. Robusta banyak ditanam di Asia, Afrika Selatan, dan sebagian Amerika. Pohon Robusta lebih tahan terhadap penyakit dan hama, serta bisa tumbuh di daerah dataran rendah. Biji kopinya bulat kecil dengan kandungan kafein hampir dua kali lipat dibanding Arabica. Rasa kopi Robusta lebih penuh dan pahit dengan keasaman rendah yang meninggalkan rasa agak sepat di mulut. 

Perbandingan Arabica vs Robusta

Kriteria Arabica Robusta
Kandungan Kafein 0.8 - 1.5% 1.5 - 3.8%
Rasa Asam Pahit
Produksi Biji per Pohon 0.9 - 3.3 lb (0.4 - 1.5 kg) 1.3 - 4.5 lb (0.6 - 2 kg)
Waktu dari Bunga ke Matang 9 bulan 11 bulan
Berbunga Setelah hujan Tidak teratur
Curah Hujan Optimal 60 - 80" (1500 - 2000 mm) 80 - 120" (2000 - 3000 mm)
Suhu Optimal 60 - 75˚F (15 - 24˚C) 68 - 86˚F (20 - 30˚C)
Ketinggian Optimal 2,600 - 6,500 ft (800 - 2000 m) 0 - 4,000 ft (0 - 1200 m)
Ketahanan Sensitif Tahan lama

Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Arabica dengan rasanya yang lebih lembut dan aroma yang menggoda, sementara Robusta dengan ketahanannya yang lebih kuat dan rasa yang lebih pahit. Jadi, pilihan tergantung selera lo sendiri, mau yang mana? 

Semoga artikel ini bisa kasih lo gambaran yang jelas tentang Arabica dan Robusta. Jangan lupa untuk coba keduanya dan temukan favorit lo sendiri! Selamat menikmati kopi lo!

Referensi

Stern, S. (2016). A Coffee Lover`s Guide to Coffee - B&w Edition. Createspace Independent Publishing Platform.



This is Our Coffee Shop Blog

Posting Komentar

© RakaiGarung. All rights reserved. Developed by Jago Desain